Novel Daun Yang Jatuh Tak pernah Membenci Angin adalah novel karya tere liye, tere liye adalah penulis yang sangat terkenal dengan bahasanya yang khas,dari judulnya saja novel ini sudah menarik perhatian, berikut teks Ulasan dari Novel tersebut
Orientasi
Didalam kehidupan
Tania penuh dengan cobaan. Tania telah ditinggal oleh ayahnya sejak umur 8
tahun dan adiknya Dede yang masih berumur 3 tahun. Tania dan Dede sekarang
hanya hidup dengan Ibunya. Sejak ditinggal oleh ayahnya kehidupan keluarga
Tania semakin sulit, mereka tidak sanggup untuk membayar uang kontrakan rumah
dan juga biaya sekolah. Tania dan Dede harus mengamen dari bis satu ke bis yang
lain demi mencari uang untuk makan. Tania bertemu dengan seorang malaikat
yang akan membantu keluarganya, membantunya sekolah, mendapatkan tempat tinggal
dan janji masa depan yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, Tania mulai
merasakan perasaan yang berbeda bahkan saat rambutnya masih dikepang dua
dengan malaikat keluarganya. Namun Tania sadar jika ia tidak boleh
membiarkan perasaannya semakin bertambah. Karena Tania tahu jika malaikatnya
hanya menganggap Tania sebagai seorang adik tak lebih. Takdir telah
ditentukan oleh Tuhan manusia hanya bisa menerimanya seperti daun yang jatuh
tak pernah membenci angin.
Tafsiran
Pertemuan awal Tania dan adiknya Dede
dengan seseorang yang akan menjadi malaikat penolong bagi keluarga Tania.Tania yang masih berumur 11 tahun mulai mengenal
perasaan yang berbeda dengan Oom Danar (malaikat keluarganya). Namun Tania
belum mengerti tentang perasaan apa yang dirasakannya itu.dan adiknya Dede
sekarang hanya mempunyai seorang Ibu, namun Ibu Tania tiba-tiba jatuh sakit
terkena kanker paru-paru stadium IV dan akhirnya meninggal. Namun Tania tetap
harus melanjutkan hidupnya karena takdir sudah ditentukan oleh Tuhan dan
manusia tidak bisa menyalahkan-Nya seperti daun yang jatuh tak pernah membenci
angin.Untuk melupakan kesedihannya, Tania memutuskan untuk melanjutkan
sekolahnya di Singapura. Tania juga berfikir dengan dia berhasil atau
mendapatkan nilai yang baik di sekolahnya ASEAN scholarship juga bisa membuat
Ibunya bangga di surga.Tania berusia 17 tahun, Oom Danar dan adiknya Dede
datang berkunjung ke Singapura untuk mengadakan pesta ulang tahun untuk Tania
di Singapura. Oom Danar memberikan hadiah sebuah liontin bertuliskan ”T” yang
menurut Tania sangat berharga untuknya.Tania bertanya tanya apa maksud dari
liontin yang diberikan Oom Danar kepadanya. Setelah beberapa waktu kemudian
Tania mengetahui arti dari liontin tersebut adalah hanya “sebatas teman”,
adiknya Dede yang mengatakannya bahwa Ia dan Ibu juga diberikan kalung yang
sama sepertinya.Graduation day Tania telah datang. Dede, Oom danar dan pacarnya
Kak Ratna datang ke acara tersebut. Saat acara makan malam Oom Danar dan Kak
Ratna mengumumkan acara pernikahan mereka yang akan dilaksanakan 3 bulan
kemudian. Tania menangis karena pengumuman ini yang menurutnya sangat
menyakitkan seperti saat kehilangan Ibunya untuk kedua kalinya.
Evaluasi
Novel ini mampu menggugah
hati pembaca. Saat pembaca membaca novel ini merekan akan selalu merasa tersentuh. Novel ini indah. Meskipun akhir
dari ceritanya, bisa dibilang tidak begitu bahagia.
Rangkuman
Memberi pengetahuan kepada kita bahwa
sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak sesulit yang kita lihat jika kita
ingin bersungguh sungguh mencapainya seperti dalam novel tokoh Tania yang
pantang menyerah menjalani hidupnya walau banyak rintangan yang
menghalanginya.Memegang janji ‘Aku menyeka sudut mataku yang berair. Tidak. Aku
sudah berjanji kepada Ibu untuk tidak pernah menangis. Apalagi menangis hanya
karena mengingat semua kenangan yang buruk itu.
loading...
EmoticonEmoticon